Jakarta - Tips beli mobil bekas bukan perkara sederhana, karena diperlukan ketelitian dan langkah yang tepat agar tak salah pilih.
Salah satu keuntungan memilih kendaraan bekas dibandingkan unit baru adalah bisa langsung digunakan tanpa menunggu proses distribusi atau inden.
Selain itu, harga jualnya jauh lebih terjangkau, dan beban pajaknya umumnya lebih ringan.
Bahkan, dalam beberapa kasus, pajak tahunan bisa semakin menurun tergantung dari nilai kendaraan yang semakin menyusut setiap tahun.
Bagi Anda yang memiliki dana terbatas, membeli kendaraan bekas bisa menjadi solusi yang lebih realistis dibandingkan harus memaksakan diri membeli kendaraan baru dengan harga yang lebih tinggi.
Namun, apakah ini waktu yang tepat untuk melakukannya?
Meskipun dari sisi biaya terasa lebih hemat, membeli kendaraan yang sudah pernah dipakai tentu memiliki tantangan tersendiri.
Salah langkah atau terlalu tergesa-gesa bisa mengakibatkan penyesalan di kemudian hari. Apalagi jika Anda masih awam dalam dunia otomotif, seperti belum paham cara memeriksa kondisi mesin atau menilai kelayakan kendaraan secara menyeluruh.
Ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan saat mempertimbangkan kendaraan bekas, mulai dari riwayat servis, kondisi fisik, hingga legalitas surat-surat.
Tujuannya tentu agar keuangan tetap aman dan Anda tidak mengalami kerugian tak terduga setelah pembelian.
Untuk itu, tips beli mobil bekas perlu dipahami dan diterapkan dengan cermat agar keputusan yang diambil benar-benar sesuai kebutuhan dan kondisi finansial Anda.
12 Tips Membeli Mobil Bekas yang Bisa Anda Ikuti
Ingin mencari kendaraan dengan harga terjangkau namun tetap layak pakai? Berikut ini adalah 12 tips membeli mobil bekas yang bisa Anda jadikan panduan agar tak menyesal di kemudian.
1. Sesuaikan dengan Kemampuan Finansial yang Dimiliki
Langkah awal sebelum memutuskan membeli kendaraan bekas adalah memastikan harganya sejalan dengan kondisi keuangan. Ini berlaku baik untuk mobil transmisi otomatis maupun manual.
Dengan mengetahui kisaran harga terlebih dahulu, Anda bisa menyusun skema pembayaran yang tepat tanpa mengganggu kebutuhan finansial lainnya di masa depan. Ada dua opsi yang bisa dipilih:
Pembelian Secara Kredit
Jika memilih skema cicilan, penting untuk memperhatikan besarnya bunga. Umumnya, suku bunga untuk pembiayaan kendaraan bekas bisa mencapai 6%, lebih tinggi dibandingkan bunga mobil baru yang biasanya hanya sekitar 3%.
Untuk menyiasatinya, sebaiknya siapkan uang muka yang memadai atau perpanjang masa cicilan agar nominal bulanan menjadi lebih ringan. Meski begitu, biaya ini akan cukup seimbang dengan nilai pajak tahunan yang cenderung stabil bahkan bisa menurun tergantung usia kendaraan.
Namun, perlu dipertimbangkan juga bahwa skema cicilan bukanlah pilihan terbaik bagi semua orang. Pembayaran bulanan berpotensi membebani keuangan, apalagi jika tidak disesuaikan dengan penghasilan tetap.
Dua indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kesiapan membeli mobil antara lain: pertama, dana darurat tidak ikut terpakai dalam proses pembelian.
Kedua, setelah melakukan pembayaran secara tunai, pastikan dana cair yang dimiliki masih mencakup 15–20 persen dari total aset bersih.
Dana darurat sendiri merupakan simpanan yang hanya boleh digunakan untuk situasi mendesak, seperti kecelakaan, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan kesehatan serius.
Selain itu, perhatikan juga rasio cicilan. Disarankan agar total angsuran bulanan tidak lebih dari 35% dari penghasilan tetap, dan keseluruhan utang tidak melebihi 50% dari total aset.
Pengalihan Kredit (Over Kredit)
Opsi lain yang bisa dipertimbangkan adalah mengambil alih kredit mobil dari pihak lain. Namun, pastikan proses ini dilakukan melalui lembaga pembiayaan resmi.
Melakukan transaksi secara informal tanpa perantara yang sah dapat menimbulkan masalah hukum di kemudian hari, khususnya dalam hal pengurusan surat-surat.
Transaksi pengalihan secara informal memang terlihat praktis, tapi rentan dari segi hukum. Hal ini bertentangan dengan aturan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.
Dalam pasal 23 ayat (2), disebutkan bahwa objek jaminan tidak boleh dialihkan atau dijaminkan kepada pihak lain tanpa izin tertulis dari pihak pemberi kredit.
2. Survei Langsung Sebelum Memutuskan Membeli
Meskipun kemudahan transaksi daring sangat menggoda, melakukan pemeriksaan langsung ke showroom atau tempat penjualan mobil tetap jauh lebih aman.
Dengan begitu, Anda bisa memeriksa kondisi mobil secara fisik dan menilai apakah sesuai dengan keterangan yang diberikan secara online.
Melakukan verifikasi secara langsung juga bisa meminimalkan risiko penipuan, terutama dalam hal kondisi kendaraan yang mungkin tidak sesuai dengan deskripsi di situs penjualan.
3. Kenali dan Teliti Identitas Penjual
Salah satu kesalahan umum calon pembeli adalah terlalu terburu-buru dalam menentukan pilihan, padahal kesabaran justru sangat penting dalam mencari kendaraan yang tepat.
Tak hanya kondisi mobil yang harus diperiksa, latar belakang penjual pun perlu dicermati.
Membangun komunikasi yang baik dengan penjual bisa memberi kejelasan lebih terkait alasan mobil dijual, terutama jika kendaraan tersebut dititipkan di dealer.
Tanyakan secara langsung kenapa kendaraan tersebut dijual melalui pihak ketiga, dan pastikan semua informasi yang diberikan bisa diverifikasi.
Setelah mobil yang diinginkan dirasa cocok, barulah lakukan negosiasi. Tapi pastikan sudah memeriksa fisik kendaraan terlebih dahulu sebelum membicarakan harga.
4. Periksa Bagian Luar Mobil Secara Menyeluruh
Setelah mengetahui latar belakang penjual, langkah berikutnya adalah mengecek keseluruhan bagian luar kendaraan. Pastikan tidak ada bagian bodi yang rusak atau bekas diperbaiki secara kasar.
Perhatikan apakah cat masih merata dan semua bagian bodi masih lengkap.
Komponen-komponen kecil seperti celah antar panel bodi, ruang mesin, hingga bagian bawah mobil juga tak boleh luput dari pengecekan.
Hal-hal yang Wajib Diperiksa Secara Detail:
Struktur Bodi Mobil
Perhatikan apakah mobil mengalami ubahan besar pada bentuk bodi, warna, atau bahkan mesinnya.
Hindari mobil yang sudah dimodifikasi berlebihan jika Anda mengutamakan kenyamanan dan keandalan untuk penggunaan sehari-hari.
Bagian yang terlihat baru diperbaiki bisa menjadi petunjuk bahwa mobil pernah mengalami benturan atau kecelakaan.
Kondisi Mesin
Buka kap mesin dan amati kebersihannya. Mesin yang tidak dirawat biasanya akan terlihat kotor atau berdebu. Nyalakan mobil selama beberapa menit dan dengarkan suara mesinnya.
Jika terdengar tidak stabil atau tersendat, itu bisa menjadi tanda adanya masalah pada bagian dalam mesin.
Asap dari knalpot juga bisa menjadi indikator penting—warna yang tidak normal dapat menandakan kerusakan.
Aki dan Cairan Penunjang
Pastikan aki masih dalam kondisi baik. Tanda-tanda aki mulai lemah antara lain nyala lampu yang redup atau bunyi klakson yang melemah. Periksa juga cairan radiator, minyak rem, dan oli mesin.
Sistem Suspensi
Mobil yang tidak seimbang atau terlihat miring saat parkir mungkin memiliki masalah pada sistem suspensinya. Ini bisa disebabkan beban berlebih atau usia pemakaian yang tinggi.
Saat mengemudi, jika kemudi terasa berat atau arah mobil sulit dikendalikan, maka suspensinya mungkin sudah perlu diganti.
Saat menutup bagasi belakang dan mobil terasa goyang berlebihan, ini juga bisa menjadi indikasi kerusakan suspensi.
Kondisi Ban
Ban yang terlihat kempes mungkin tampak sepele, tapi jika terus dibiarkan bisa merusak bagian suspensi dan membahayakan keselamatan. Terutama ketika kendaraan digunakan di jalanan yang tidak rata.
5. Pastikan Semua Aksesoris dan Bagian Interior Berfungsi Lengkap
Setelah memeriksa kondisi kerangka luar mobil, lanjutlah dengan mengecek bagian dalam. Fokus pada fungsi perangkat seperti pendingin kabin, sistem audio, serta tombol lampu.
Pastikan semua fitur—terutama sabuk keselamatan—beroperasi dengan baik.
Selanjutnya, rasakan kenyamanan kursi depan dan belakang, periksa apakah dasbor, plafon, dan karpet masih layak pakai.
Ciumlah udara di dalam kabin; aroma lembap atau tidak sedap bisa menjadi sinyal kendaraan pernah terendam air.
6. Evaluasi Kinerja Mesin secara Teliti
Mesin adalah komponen vital yang wajib diperiksa secara detail. Cermati apakah ada kebocoran oli di blok mesin atau bagian terkait lainnya. Lakukan uji coba mengemudi jika penjual atau dealer mengizinkan.
Selama test drive, perhatikan respons kendaraan—kecepatan akselerasi, performa rem, kelancaran transmisi, serta kestabilan saat berkendara. Ini membantu menilai kondisi kendaraan secara menyeluruh.
Langkah-langkah dasar saat menguji mesin:
- Nyalakan mobil.
- Amati bunyi yang dihasilkan.
- Jika suara halus, starter mudah aktif, itu pertanda mesin dalam kondisi baik.
- Jika suara kasar muncul, tanyakan langsung ke penjual penyebabnya dan lakukan evaluasi ulang.
- Bila dirasa bermasalah, pertimbangkan untuk mundur dari pembelian.
7. Cek Riwayat Servis Kendaraan
Pastikan Anda menanyakan riwayat perawatan mobil bekas kepada pemilik atau dealer. Catatan servis yang tertib di bengkel resmi menjadi nilai tambah yang penting.
Teliti apakah perawatan berkala telah dilakukan secara disiplin dan tercatat rapi. Jika ditemukan riwayat kerusakan akibat kecelakaan, banjir, atau kurang perawatan, sebaiknya hindari mobil tersebut.
8. Lakukan Test Drive Sebagai Langkah Final
Langkah berikutnya yaitu mencoba mobil sendiri. Dealer terpercaya biasanya memperbolehkan pelanggan untuk melakukan test drive.
Beberapa dealer bahkan menawarkan layanan mengantar mobil ke tempat Anda untuk diuji.
Manfaatkan kesempatan ini untuk mengemudikan di berbagai kondisi jalan dan kecepatan agar Anda benar-benar memahami keadaan mobil.
9. Teliti Kelengkapan Dokumen Kendaraan
Dokumen seperti BPKB dan STNK adalah hal krusial yang wajib Anda periksa dengan teliti. Pastikan semuanya asli dan sesuai dengan nama pemilik mobil.
Dokumen legal yang lengkap dan sah akan memudahkan berbagai proses administratif, seperti balik nama atau pengurusan pajak.
10. Ajak Mekanik atau Teman yang Mengerti Otomotif Saat Cek Mobil
Kalau Anda belum berpengalaman dalam otomotif, penting untuk mengajak mekanik handal atau teman yang memahami kondisi kendaraan.
Mereka bisa membantu mendeteksi kerusakan tersembunyi atau memperjelas kondisi mobil secara teknis.
Ini membantu Anda membuat keputusan yang lebih aman dan objektif, tanpa mudah terpengaruh promosi penjual.
11. Pastikan Mobil Tidak Pernah Terendam Air
Pastikan mengecek apakah mobil pernah terkena banjir. Tanyakan langsung kepada penjual, lalu lakukan cek fisik untuk memastikan.
Ciri-ciri mobil bekas banjir antara lain:
- Perangkat elektronik mudah rusak atau berfungsi tak stabil.
- Endapan lumpur sulit dijangkau terdapat di dalam kabin atau mesin.
- Adanya indikasi air tercampur dalam oli mesin.
- Nampak karat segar di beberapa bagian tubuh mobil.
- Aroma tidak sedap yang bertahan meski sudah dibersihkan.
- Harga jual terlalu rendah dibandingkan pasar biasanya.
Apabila mobil berasal dari area rawan banjir, proyeksikan lebih teliti sebelum membeli.
12. Jangan Lupa Cek Status Asuransi Mobil
Meski bekas, kendaraan tetap membutuhkan proteksi. Tanyakan status asuransinya—apakah masih aktif, atau perlu diaktifkan ulang oleh Anda.
Memiliki asuransi membantu melindungi Anda dari kerugian finansial akibat risiko tak terduga setelah membeli.
Sebagai penutup, dengan memahami dan menerapkan tips beli mobil bekas secara cermat, kamu bisa mendapatkan kendaraan berkualitas tanpa harus mengorbankan keuangan.